Rabu, 01 Juni 2011

Mengenal Ketukan

Dalam bermusik untuk dapat memainkan sebuah lagu atau irama, kita perlu memahami ketukan.
Ketukan merupakan waktu yang dipakai untuk mengukur lamanya not atau nada dibunyikan dan juga untuk mengukur lamanya tanda istirahat dimainkan di dalam lagu.

Jadi ketukan not atau nada merupakan waktu yang dipakai untuk memainkan lagu yang lamanya diukur sejak awal not atau nada dibunyikan sampai berakhir dalam kecepatan tertentu. Jarak waktu tiap ketukan harus konstan. Ketukan pertama jatuh pada awal waktu not atau nada dibunyikan dan ketukan terakhir jatuh pada waktu not atau nada berhenti berbunyi.

Ketukan pada tanda istirahat merupakan waktu yang dipakai untuk diam yang lamanya sesuai dengan jumlah ketukan pada tanda istirahat yang dimainkan. Lamanya waktu untuk diam atau tidak bersuara dapat diukur dari nilai tanda istirahatnya.





Minggu, 29 Mei 2011

8 Point Penting Dalam Belajar Memainkan Alat Musik

Pernahkah anda bertanya pada diri sendiri: Apakah saya bisa bermain musik?

Jawaban saya adalah sebuah pertanyaan: Apakah anda mau bermain alat musik?

Dulu saya berpikir bahwa bakat adalah hal yang menentukan dalam belajar musik, tetapi setelah diamati ternyata sejumlah pemikiran bahwa bakat bukanlah yang utama dalam menentukan apakah anda bisa bermain musik atau tidak.

Terkadang kita berpikir hanya orang yang punya bakat saja yang dapat bermain musik dengan baik. Atau kita berpikir "jangan harap bisa bermain musik kalau tidak punya bakat!"
Ternyata pemikiran itu keliru, seorang musisi mengatakan bahwa bakat adalah poin terakhir dalam bermusik, meskipun bisa menjadi yang pertama tetapi bukan menjadi yang utama.

Ternyata ada 8 poin penting dalam bermusik dan ini mungkin berlaku untuk semua hal.

1. Kemauan (Minat)

Untuk memulai segala sesuatu harus didasarkan kemauan, kesenangan, dan ketertarikan. Kalau anda mau, kemudian ada perasaan senang mengerjakannya dan lebih lagi anda tertarik mempelajarinya maka bisa dipastikan anda akan melakukan sebuah tindakan. Jika anda tidak mau, kemudian tidak ada perasaan suka terhadap hal yang akan anda pelajari lebih lagi tidak tertarik bisa dipastikan anda akan mengabaikannya dan tidak melakukan sebuah tindakan, yaitu belajar memainkan alat musik.

2. Kesabaran

Pada dasarnya semua orang ingin memperoleh hasil secara instan tanpa mau melalui prosesnya. Dalam bermain musik harus ada kesabaran untuk memperoleh sebuah hasil. Kalau gak mau sabar ya makan mie instan aja...hehehe
3. Step By Step

Untuk memperoleh keahlian harus dilakukan Tahap demi tahap dan secara konsisten. Kalau mau naik ke lantai 3 anda harus melewati lantai 2 dulu dari lantai satu...

4. Kerja Keras ( Tekun)

Ini berkaitan dengan "mie intant", yakni jika kita tidak mau yang susah, maunya gampang dan tidak tekun.
Jika anda seorang yang sabar dan suka kerja keras, maka dana dapat bermusik dengan baik.

5. Jangan Putus Asa

Pada dasarnya orang akan mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan. Jika anda gampang putus asa maka jangan harap bisa mahir memainkan alat musik.

6. Motivasi ( Motifator)

Kita membutuhkan 2 motivasi, pertama - dari diri sendiri, kedua-dari orang lain.

Motifasi dari diri sendiri inilah yang cukup sulit untuk dilakukan, dicari, dan ditemukan. Dalam hal ini kita membutuhkan obyek, orang lain, atau kelompok musik dan yang lainnya.

7. Bakat

Tanpa 6 poin di atas, bakat musik yang ada di dalam diri kita hanya menjadi "pajangan".

Tanpa bakat luar biasa, anda dapat bermusik ddengan baik. Musik sebenarnya lahir bersama anda meskipun kecil. Adakah bayi ditimang tanpa senandung?

8. Pray

Jangan lupa berdoa dan bersyukur atas bakat maupun usaha yang sudah anda lakukan.

Sabtu, 28 Mei 2011

Belajar Teori Musik Dasar

Sebelum belajar memainkan alat musik alangkah baiknya kalau sebelumnya kita mengetahui dan belajar teori musik. Karena hal ini akan mendukung perkembangan kita dalam mengenal istilah bermusik.

Teori musik
merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik.

Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup misalnya suara, nada, notasi, ritme, melodi, Kontrapun Musik, harmoni, Bentuk Musik, Teori Mencipta Lagu, dll.

Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Suara

Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).

2. Nada

Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis barat diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B. Serta nada-nada kromatis yaitu Cis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.

3. Ritme

Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).

4. Notasi

Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya.

5. Melodi

Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).

Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab (Konsekuen).

6. Harmoni

Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.


Jumat, 27 Mei 2011

Belajar Musik Jaga Fungsi Otak di Masa Tua

Sebuah kabar menarik dari London, ternyata mempelajari alat musik di masa kecil bukan saja menjadikan seorang anak mahir bermain instrumen musik, tapi juga berpotensi menjaga fungsi otak berpuluh-puluh tahun kemudian.

Kendati tidak lagi memainkan instrumen musik itu saat dewasa, namun pelajaran musik yang telah diterima akan membantu sang anak menjaga ketajaman otak di masa tua. Dalam penelitian, ilmuwan menemukan bahwa pensiunan yang pernah mempelajari piano, flute, klarinet atau alat musik lain memiliki hasil tes intelejensi lebih baik daripada mereka yang tidak pernah belajar alat musik.
Seperti yang dikutip Telegraph, Senin (25/4/2011), Dr Brenda Hanna-Pladdy dari University of Kansas Medical Center menjelaskan bahwa aktivitas musikal dalam kehidupan seseorang bisa menjadi latihan kognitif yang membuat otak lebih sehat dan lebih mampu mengakomodasi tantangan di masa tua.
"Karena mempelajari alat musik harus diikuti dengan latihan selama bertahun-tahun, aktivitas itu bisa menciptakan koneksi alternatif yang bisa mengkompensasi penurunan tingkat kognitif di saat kita beranjak tua," jelasnya.

Studi yang dipublikasikan oleh American Psycological Association mengamati 70 partisipan berusia 60 hingga 83 tahun dengan kondisi kesehatan baik. Mereka kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengalaman musikal mereka.

Hasilnya, mereka yang memiliki pengalaman musik mengerjakan tes kognitif lebih baik ketimbang mereka yang belum pernah mempelajari instrumen ataupun membaca not balok.
Wow, tidak hanya intelejensi tapi juga kondisi kesehatan juga bisa terjaga di masa tua.